Wednesday, 5 January 2011

Teenager and new year syndrome

Tahun baru, mungkin jadi saat yang dianggap special untuk sebagian besar teenager di seluruh dunia. Teenager, atau dalam bahasa indonesianya adalah pemuda biasanya akan melakukan hal-hal yang menyenangkan menurut mereka. Nah, tahun baru 2011 ini, q punya cerita tentang pemuda dan tahun baru.
Malam itu, habis ikut tabligh akbar di masjid UIN Sunan Kalijaga, q sengaja cari jalan lain untuk pulang ke kos. Saat itu, q lebih milih lewat jalan solo. Ternyata eh ternyata jalan solo malam itu rameeee banget. Kiri kanan banyak pemuda pemudi yang merayakan tahun baru dengan menyalakan kembang api. Wah udah jam segini ternyata masih banyak yang berdiri di pinggir jalan.
Di depan SAPH*R SQUARE, XX* Studio, rame banget deh pokoknya. Butuh beberapa menit untuk bisa terbebas dari kerumunan itu. Kerumunan itu sekitar 90 persen teenager, dimana 80 persennya saling berpasang-pasangan. Suit-suit….. malam tahun baru jadi moment bagi para pasanngan muda mudi untuk keluar pacaran sampe larut malam.
Para muda mudi itu punya gaya berpakaian masing-masing. Yang jelas, nyetel banget lah… Nah waktu q lagi naik motor, tiba-tiba di depan ku lewat sepasang muda mudi yang lagi pacaran. Nah karena jalan macet, terpaksa berenti di belakang mereka. Friends.. tau ga, si cewek nya itu pake pakaian kayak apa?
Si cewek itu pake baju “u can see” dengan paha yang terbuka. Wow… abis ikut pengajian kok ngeliat yang kayak gini?? Tapi Cuma sekilas aj kok, ga sampe q pelototin, he….3x. pakaian si cewek yang kayak gitu bener – bener menggoda iman, liat nggak, liat nggak batin q dalam hati. Tapi Alhamdulillah pandangan ini masih bisa dikendalikan.
Gambaran diatas, menampilkan bagaimana keadaan para remaja saat ini. Bukannya sok suci atau apapun, q Cuma nyampein pendapat q aj. Mungkin dari pendapat q ini, banyak yang ga setuju, sah-sah aja kok kalo terjadi perbedaan pendapat.
Dari segi pakaian, remaja putri saat ini, menurut q banyak yang berpakaian ga sopan. Terlepas dari apapun agamanya. Memang, jika perempuan yang sudah dewasa, dalai slam diwajibkan menggunakan jilbab untuk menutup aurat mereka. Dan dengan jilbab itu pula mereka tidak memperlihatkan lekuk tubuh mereka. Tujauannya tidak lain hanya untuk menjaga kehormatan mereka sebagai seorang perempuan. Namun yang terjadi saat ini, masih banyak perempuan yang berjilbab namun aurat dan lekuk tubuh mereka masih banyak terlihat. Bahkan, masih banyak juga perempuan di luar sana yang berpakaian sangat minim, hingga mengundang nafsu bagi lawan jenisnya.
Mengenai fenomena ini, ada cerita dari seorang teman tentang seorang cewek yang menurut dy pakaiannya terlalu minim. “mbak maaf saya mau Tanya ” kata teman q memulai percakapan. “O ya, ada apa mas??” jawabnya. “Mbak kok pakaiaannya minim banget kayak gini, kayak kurang bahan? Ntar masuk angin lho mbak..” teman q mulai bertanya. “Ah.. mas ini gimana, bukannya seneng kalo saya pake pakaian kayak gini?”balasnya dengan penuh percaya diri. teman Q hanya tertawa saja dalam hati. “jaman sekarang mas, kalo ga pake pakaian kayak gini, mana ada yang mau pacaran sama saya. Walau emg sih, kalo pake pakaian kayak gini agak risih ”lanjutnya lagi. “nah.. makanya, pake pakaian yang lebih tertutup donk mbak” nasehat teman q padanya. Q miris mendengar cerita tema q itu. Remaja putri sekarang, rela menggunakan pakaian seperti itu hanya untuk mencari pacar, ckckck…..
Dari hal seacam itu, sesungguhnya telah banyak melahirkan permasalahan di bangsa ini. Karena pakaiannya yang minim itu, banyak para perempuan ABG yang menjadi sasaran tindak pelecehan bahkan pemerkosaan. Na’udzubillah min dzalik.
Cerita lain yang tak kalah memilukan adalah…………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Ada yang tahu jawabnnya?? Ya, tepat sekali,… permasalahan besar lainnya adalah pergaulan bebas. Q ngeri banget waktu baca sebuah harian local kota yogya. Di headline nya tertulis tentang banyak nya pasangan muda mudi yang belum menikah menyewa sekamar losmen untuk berdua. Sungguh mengerikan keadaan remaja jaman sekarang. Apa yang mereka lakukan dalam satu kamar, jika hanya mereka berdua di kamar itu. Q rasa temen2 dah pada tau jawabannya. Ya itulah yang namanya pergaulan bebas.
Mereka rela mengeuarkan uang beberapa ratus ribu rupiah untuk kesenangan sesaat yang penuh dosa itu. Muda mudi itu berasal dari berbagai kalangan. Ada yang berstatus sebagai mahasiswa dan ada pula yang berstatus sebagai pelajar. Apa jadinya bangsa ini jika moral para pemudanya sudah rusak. Padahal para pemuda itulah yang kan menerusan perjuangan membangun negeri ini.
Di jogja, yang notabene terkenal sebagai kota pelajar, tak seharusnya hal ini ter jadi. Kawasan losmen di sekitar parang tritis dan kali urang jadi pilihan mereka untuk melakukan perbuatan maksiat itu. Jika melihat kenyataan ini siapa yang perlu di salahkan?
Bersenang-senang tidak ada salahnya, selama hal itu tidak melanggar syariat ISLAM.

No comments: